28 March 2009

Perjalanan Pulang dari Bali

Bang Komang sang supir sekaligus guide

Setelah seminggu melancong di pulau dewata, hari ini, minggu tanggal 8 Maret 2009 , saya mesti kembali ke kota Medan melanjutkan aktivitas seperti biasa kembali. Paginya naek pesawat ke Jakarta, baru kemudian siangnya lanjutkan ke Medan. Kenapa ya tak ada penerbangan langsung Medan-Bali?

Pas di dalam pesawat, kebetulan duduknya paling pinggir dekat jendela, saya bisa menikmati pemandangan yang sungguh indah. Awan-awan berkumpul dengan manisnya. Saya bayangkan kalo di darat kita bisa liat laut, nah kalo di angkasa kita bisa lihat awan ini alias bakalnya laut. Yah menurut pelajaran IPA yang kita terima pas di bangku SD, awan kan bakalan menjadi air dan entar air kembali menjadi awan, begitulah siklus yang terjadi di alam ini secara alamiah.


Ada cerita yang gue baca dari buku tentang setetes air di laut yang iri melihat awan yang indah di angkasa. Padahal dirinya sendiri itulah awan, cuman dalam bentuk yang berbeda. Jikalau si tetes air ini bisa menyadari 'awan' didalam dirinya, tentunya kecemburuan tidak akan mungkin muncul di dalam hatinya. Cerita ini mengingatkan kita akan suatu kenyataan hidup ini yakni ketidakkekalan. Yang kekal hanyalah perubahan itu sendiri. Awan akan berubah menjadi air, air akan kembali menjadi awan dan begitu seterus-seterusnya. Awan yang kita lihat hari ini, bukanlah awan yang kemaren itu, walaupun nampak serupa. Postingan ini jadinya agak lari dari jalurnya. Tapi itulah kira-kira yang gue sadari pas di atas pesawat AirAsia hari ini.



Sebagai penutup , saya pengen berterimakasih kepada Bang Komang yang telah menjadi supir sekaligus guide saya selama di Bali ini. 'Kalo pengen honeymoon di Bali jangan lupa yah hubungi kita lagi' begitu penuturannya sebelum kitanya berpisah.

2 comments:

  1. sebenarnya awan bagi gw ane misterius lor ya.. haha..

    pertama, koq awan ga eksis di permukaan air laut? soalnya awan itu kan "kumpulan" uap air.. napa di permukaan air laut ga ada? padahal itu mungkin kan?
    kedua, apakah awan mengalami difusi? soalnya konsentrasi air di gumpalan itu lbi tinggi dari sekitarnya. ketika diobservasi oleh mata kita, terlihat awan berdifusi dengan lambat, tp koq langit kita ga perna homogen? masi aja tetap ada awan.. XD

    peace
    vixklen

    ReplyDelete
  2. iya ya...betul juga kata vixklen...mungkin di permukaan laut tak ada awan lantaran suhunya permukaan masih panas, jadi setelah naik ke langit baru terbentuk butiran-butiran esnya akibat kondensasi, nah kalo berkumpul ama butiran-butiran lainnya nampak seperti awan itu, mungkin para pembaca sekalian ada yang bisa memuaskan rasa penasaran si vixklen? :-)

    ReplyDelete

Kasih Donk Komentarnya