23 March 2009

Hari ke -6 di Bali

Hari ke-6 di Bali ini, saya akan berbasah-basahan di Tanjung Benoa. Di lokasi ini banyak permainan air yang bisa dinikmati seperti Diving, Snorkeling, Flying Fish, Banana Boat, Speed Boat, dan Parasailing. Kegiatan pertama yang bakal di lakukan adalah snorkeling. Di bawa oleh boat kecil ke tengah lautan lalu di kasih dua potongan roti kecil oleh awak kapalnya.

Dalam perjalanan untuk bersnorkeling ria....
Kata awaknya tuh roti untuk ditaburi ke laut nantinya agar mau mendekat ke kita tuh ikan-ikan. Seperti pas di Sabang beberapa waktu lalu, guenya bersnorkeling dengan satu tangan menutup hidung agar bisa bernapas lewat mulut. Ini terpaksa dilakukan berhubung sayanya pakai kacamata renang sebagai pengganti kacamata snorkelingnya. Bagus memang pemandangan bawah lautnya walaupun airnya tidak begitu jernih. Ada awaknya yang temeni dan membantu mengambil foto-foto narcis. Setelah bersnorkeling, saya di bawa ke pulau Penyu. Sesuai namanya, disana pengunjung bisa melihat penyu besar. Tetapi selain penyu, ada lagi binatang-binatang lain yang bisa diliat seperi ular, burung, kelelawar dan iguana.


Ini dia pulau penyu - nya

Para pengunjung bisa berfoto-foto ria sambil memegang tuh binatang. Berkunjung kesini tidak di kenakan biaya yang tetap, pengunjung hanya perlu menyumbang ala kadarnya pada saat meninggalkan lokasi.

Manusia ular...ups sorry..maksudnya manusia dengan ular

Setelah ke pulau Penyu, ini saatnya saya melakukan permainan air 'flying fish'. Hujan udah mulai turun rintik-rintik tapi permainan tetap di lakukan. Flying fish itu pada dasarnya mirip parasailing. Bedanya, di flying fish ini dipakai semacam boat karet gitu, lalu kitanya ditarik sehingga terbang di angkasa. Cukup menegangkan juga permainan ini terutama pada saat posisi terbang tetapi sayangnya cukup singkat menurut saya durasi permainannya. Setelah selesai bermain, ini saatnya makan siang. Kali ini saya di bawa ke restoran sunda dekat airport yang nama restorannya gue tak tau. Menunya nasi timbel pake ayam goreng lalu ada tambahan gurami goreng. Enak banget tuh makanannya, tak heran mesti di reservasi dulu kalo mau makan disini. Kenyang sudah perut ini. Sekarang supirnya bawain guenya ke Joger lagi. Berhubung ini adalah hari terakhir di Bali, jadi saat yang tepat untuk membeli oleh-oleh khas Bali. Memang sempat bingung juga entah mau beli apa untuk di bagi-bagikan ke temen-temen. Akhirnya ku beli beberapa gantungan kunci dengak tulisan lucu-lucu khas Joger. Setelah ke Joger, ada lagi nama tokonya Kampung Bali yang saya kunjungi. Disini hanya beli beberapa souvenir saja sebelum melanjutkan perjalanan kembali. Selanjutnya saya akan berkunjung ke Garuda Wisnu Kencana (GWK).


Potongan kepala garuda

Sebenarnya tempat ini masih dalam tahap pembangunan tetapi udah mulai ramai dikunjungi. Menuju ke tempat ini, saya melewati Universitas Udayana, Bali. Di GWK yang bisa dilihat adalah potongan setengah badan Dewa Wisnu, potongan kepala Garuda dan potongan tangan Dewa Wisnu.

Potongan Setengah Badan Wisnu

Kabarnya potongan-potongan patung ini dan potongan-potongan patung lainnya yang belum di buat nanti akan disambung menjadi satu patung Wisnu-naik-Garuda yang maha besar. Kita tunggu saja selesainya proyek ini. Menurut guidenya, proyek ini mau mirip dengan patung Liberty-nya di Amerika yang terkenal itu.


Nah ini kira-kira bakal hasil akhirnya....Wisnu dengan Garuda-nya

Sebagai perjalanan terakhir di hari terakhir ini, saya akan berkunjung ke Uluwatu. Dilokasi ini, bisa dilihat pura yang dibangun diatas tebing. Pemandangannya bagus banget terutama melihat air memecah di bawah tebing. Tapi hati-hati, banyak terdapat monyet berkeliaran di lokasi ini yang kelaparan. Sampai-sampai di depan pintu masuk udah di peringatkan oleh supirnya kalo kacamata dan topi sebaiknya di lepas berhubung bisa di rampok oleh moneytnya. Sayanya merasa was-was juga selama berjalan di lokasi ini berhubung takut di ambil kacamatanya.

Pemandangan di Uluwatu

Di Uluwatu ini pengunjung bisa menikmati tari Kecak juga dengan harga tiket pertunjukkan seharga Rp.50.000. Lokasi pertunjukkannya di puncak tebing dengan latar belakang sunset. Tari kecak merupakan tari tradisional Bali yang menceritakan kisah Ramayana. Yang unik dari tari ini yakni tidak adanya alak musik dipakai dan sebagai gantinya dipakai suara manusia berjumlah lebih kurang 70 orang.

Lagi menunggu pementasan tari Kecak


Ini dia....Tari Kecak khas Bali

Setelah menikmati tari kecak sekaligus sunset di Bali (yang sempat gagal di tonton pada saat di Tanah Lot kemaren itu), kini saatnya makan malam di Jimbaran. Di sini saya menikmati sea food di pas bibir pantai. Jadi deburan ombak bisa diliat sambil menyantap makan malam ditemeni nyala lilin ( macam candle light dinner gitu ). Sungguh romantiang bagi yang lagi pacaran kalo makan malam disini. Ternyata di Jimbaran ini juga lagi ada dipertontonkan Tari Kecak, tapi udah hampir usai pas gue datang. Lalu ada pemain musik (alias pengamen tapi alat musiknya lengkap mirip seperti di eropa itu lho) yang bisa kita minta untuk mengiringi makan malam kitanya. Nah setelah makan malam, saatnya kembali ke hotel, ngepak sana-sini. Besok paginya udah mesti ke bandara untuk terbang kembali ke kota Medan tercinta.

5 comments:

  1. Saksikan juga Kecak Dance show di Tanah Lot Bali setiap sabtu jam 7 wita.

    http://www.tanahlot.net

    ReplyDelete
  2. thanks for folowing my blog :)
    wah yang lagi di Bali , enaknyaaa :) hehe

    ReplyDelete
  3. @ayumi83 : thanks atas infonya, laen kale ke bali lagi mungkin bisa nikmati tuh tari di tanah lot-nya
    @mazarina : hehehe....udah pernah ke bali?

    ReplyDelete
  4. Posting ini membangkitkan banyak kenangan saya di Bali, karena saya pernah tinggal di sana selama 9 tahun

    ReplyDelete
  5. oh begitu ya pak Tikno...bearti dah bisa jadi guide donk ya di balinya neh... :-)

    ReplyDelete

Kasih Donk Komentarnya