09 March 2009

Hari ke-1 di Bali

Tari Barong di iringi musik dari gamelan dan semacamnya

Pagi ini setelah sarapan, perjalanan di awali menonton Barong Dance yang kata guidenya diadakan jam 8.30 pagi. Tari Barong ini dipentaskan di Puri Anom, desa Batu Bulan. Dipintu masuk, masing-masing penonton disodorkan selembar kertas berisikan ringkasan tarian yang akan dilihat.
Nah, ini barongnya muncul !

Tarian Barong katanya menggambarkan pertarungan antara kebajikan melawan kebatilan. Barong adalah binatang purbakala yang melukiskan kebajikan sedangkan Rangda adalah binatang purbakala yang mahadahsyat menggambarkan kebatilan. Menurut saya tidak ada yang berbeda dari tarian ini dengan yang sering kita lihat di TVRI. Mungkin bedanya karena kita langsung melihat pementasan tarian ini. Penonton bisa berfoto-foto ria ama barong atau penarinya setelah pementasan selesai.

Muncul lagi penari Balinya !


3 Barong

Setelah melihat Barong, selanjutnya saya dibawa ke tempat jualan Batik Bali yang letaknya bersebelah dengan tempat nonton Barongnya. Disini untuk turis domestik mendapatkan diskon 50%, tapi sebelumnya guidenya menempelkan stiker ke baju saya sebagai bukti guenya itu turis domestik. Setelah melihat batik, lalu kita ke tempat kerajinan Perak untuk melihat langsung proses pembuatan kerajinan ini. Bagi yang tertarik bisa membeli langsung disana. Perjalanan diteruskan untuk melihat kerajinan kayu. Disini berbagai macam rupa dan bentuk pahatan bisa ditemukan, termasuk pahatan berbentuk alat kelamin pria. Tetapi sama seperti di toko kerajinan perak tadi, disini guenya hanya lihat-lihat doank.

Butuh ketelitian dan kesabaran neh buatnya

Kerajinan Kayu

Pura Goa Gajah menjadi tujuan selanjutnya perjalanan kita hari ini. Pura ini, menurut guide lokalnya dulunya tertanam didalam tanah. Di situs ini terdapat tempat religius bagi umat Buddha dan Hindu pada zaman dulunya. Dinamakan Goa Gajah karena memang ada terdapat sebuah Goa yang didalamnya terdapat Dewa Ganesha yang berkepala gajah tapi berbadan manusia. Dewa Ganesha dipercaya sebagai dewa sumber Ilmu Pengetahuan.

Pura Goa Gajah di lihat dari pintu masuk

Patung Ganesha

Merasakan mata air segar di Goa Gajah

Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang waktu setempat, perut udah minta diisi. Makan siang hari ini di adakan di Resoran Suling Bali di daerah Kintamani. Cuacanya agak dingin disini mirip dengan daerah Brastagi di Medan. Banyak pedagang berkeliaran di sekitar restoran ini yang menjual cenderamata. Yang menarik, para pedagang ini agak agresif dan cenderung memaksa dalam menawarkan cenderamatanya. Walaupun udah saya tolak, tapi tanpa berputus asa pedagang ini terus 'menodong' saya.

Nah ini restorannya

Pengunjung lagi di kerumuni oleh pedagang yang agresif

Setelah kenyang, seterusnya saya akan mengunjungi pura lagi. Kali ini namanya pura Tirtha Empul yang artinya kira-kira pura sumber air suci. Banyak terdapat semburan mata air di lokasi ini. Jika ingin menikmati mata air ini, pengunjung mesti pake sarung karena dipercayai tempat ini suci.
Mata air Tirtha Empul

Menyucikan diri di mata airnya

Menutup perjalanan hari pertama di Bali ini, makan malamnya di adakan di restoran yang jual nasi padang. Heran ya, nasi padang dimana-mana kayaknya ada aja.

4 comments:

  1. Wuah asik banget yaa..lause ikut tur ya??
    inget foto sunset looo...hoho

    ReplyDelete
  2. iya neh..ikut tur...foto sunsetnya kayaknya ada sih...tapi di Uluwatu pas liat tari kecak...entar gue posting deh disini...nantikan ya...hehehe..

    ReplyDelete
  3. iya sunset situ paling keren..lause tar duduknya agak ke kanan dikit gitu,biar tar bisa foto tari kecak+sunsetnya skalian.hoho

    ReplyDelete
  4. tepat seperti yang elo sarankan, memang pas nonton tuh tari kecak, kita cari tempat duduk yang menghadap ke sunsetnya....menarik banget :-)

    ReplyDelete

Kasih Donk Komentarnya