16 March 2009

Hari ke -4 di Bali

Papan di jalan masuk Pura Besakih

Hari ini saya berkunjung ke pusatnya pura di Bali yakni Pura Besakih. Boleh dibilang semacam kompleksnya pura-pura di bali terletak disini. Lokasinya diatas bukit jadi para pengunjung mesti menaiki jalan yang menanjak menuju pura ini. Mobil dilarang masuk ke daerah ini. Pagi ini cuaca lagi mendung dan hujan turun dengan malu-malu.


Pedagang yang lagi mencari pelanggan
Ini guide lokalnya

Di lokasi ini ada guide lokal yang menemani dan menerangkan tentang pura Besakih ini. Memang lokasi pura ini sangat luas sekali dan para pengunjung hanya bisa berjalan mengelilingi puranya. Yang boleh masuk ke dalam puranya hanya orang yang bersembahyang saja.

Salah satu pura di Besakih

Lagi menyiapkan keperluan sembahyang

Pura yang ada kelelawarnya alias Pura Goa Lawah menjadi tempat persinggahan selanjutnya. Di puranya ini ada sebuah goa yang dihuni oleh kelelawar dan katanya ada juga ular besar di dalamnya.

Papan di pintu masuk Goa Lawah

Replika Barong

Kelelawar lagi tidur siang

Pohon disarung

Ular ini jarang keluar dari goanya kecuali ingin mengisi perutnya. Makanannya yah kelelawar itu. Di bali banyak kita jumpai pohon-pohon besar di beri sarung, kabarnya ini untuk menghormati pohon tersebut yang di duga sudah ada penghuninya. Jadi jangan buang air kecil atau besar di pohon yang udah disarung. Kualat entar deh. :-) Pas di seberang jalan dari lokasi pura ini, ada tempat pembuatan garam secara tradisional di Bali ini.

Tempat penampungan air garam

Berhubung penasaran, sayapun ingin melihat proses pembuatan garam ini. Sebenarnya prosesnya sederhana saja yakni air laut disaring terlebih dahulu di sebuah tempat dan entar di keringkan diterik matahari.

Tempat air garamnya di jemur

Setelah itu saya berkunjung ke Kertha Gosha. Di sini katanya merupakan tempat bersejarah zaman dulu yang digunakan oleh raja-raja untuk rapat dengan para menteri-menterinya.

Atap yang banyak lukisannya

Di atap-atap bangunannya ada lukisan-lukisan dengan tulisan sansekerta. Berhubung yang membawa ke sini hanyalah supir, beliau tidak menerangkan banyak mengenai lukisan ini.

Meja rapat zaman doeloe

Saya pun menunggu ada rombongan turis lain sehingga saya bisa ikut nimbrung mendengarkan penjelasan guidenya. Tetapi apa boleh buat, yang datang rombongan turis dari eropa dan jepang, jadi guidenya pun ngomong pake bahasa mereka. Saya pun segera cabut dari lokasi ini.

Lokasi bekas bom bali yang udah ditumbuhi semak belukar

Selanjutnya saya ingin melihat lokasi bekas terjadinya bom bali di Legian. Lokasinya sekarang telah di pagar sedemikian rupa dan dibiarkan tumbuh rumput ilalang. Persis di seberang jalan ada monumen untuk mengenang orang-orang yang meninggal yang kebanyakan turis dari Australia.

Monumen Korban Bom Bali

Lagi bernarcis ria

4 comments:

  1. lho, se andy ikt pigi jg toh?

    ReplyDelete
  2. oh iya..sebagai informasi saja, kita cuman berdua tuh piginya..hehehe....

    ReplyDelete
  3. johan lagi di bali??? asih bener... aku dah lama ngga ke sana hikz... hanya bisa menikmati kisah dan foto2 perjalananmu :)

    ReplyDelete
  4. oh ngak mbak, guenya udah pulang dari sana, jadi ini kisah-kisah flash back lar istilahnya :-) udah pernah ke Bali ya, kemana aja melancongnya?

    ReplyDelete

Kasih Donk Komentarnya