23 February 2009

Pertemuan Direct Selling ( MLM ) yang aneh

Direct Selling atau kadang disebut Multi Level Marketing merupakan salah satu cara pemasaran yang cukup mendunia saat ini. Walaupun ada beberapa yang memanfaatkan nama pemasaran jenis ini untuk membohongi masyarakat. Perusahaan yang memakai pemasaran jenis ini di Indonesia seharusnya terdaftar di Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI). Sesuai namanya Direct Selling, maka pemasaran suatu produk dilakukan dengan menawarkan langsung kepada pelanggan . Jadi calon pelanggan tak perlu ke toko ataupun ke supermarket untuk mendapatkan suatu produk. Penjual secara langsung memasarkan produknya ke calon pelanggan. Para pelanggan yang puas dengan produk tersebut kemudian dapat direkrut menjadi penjual/pemasar yang kemudian dapat memasarkan produk tersebut kepada calon pelanggan lain, jadi istilah Multi Level Marketing ini seharusnya muncul dari sini.

Dengan cara pemasaran seperti ini, tentunya biaya iklan di media dapat di hemat, dan sebagai gantinya, biaya ini biasanya di bagikan kepada para pemasar dalam bentuk bonus karena telah berhasil membantu perusahaan memasarkan produk. Semakin banyak produk yang berhasil di jual dan juga semakin banyak orang yang berhasil direkrut untuk memasarkan produk ini akan menentukan bonus yang akan didapatkan oleh para pelaku Direct Sellling ini. 'Upline' adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan orang yang berhasil merekrut seorang 'Downline' melakukan kegiatan pemasaran ini. Para upline akan berusaha mengajarkan/memovitasi para downline-nya agar mampu melakukan hal yang sama dengan dirinya. Istilahnya duplikasi ke bawah gitu lar. Artinya kalau semakin banyak downline yang berhasil memasarkan ataupun merekrut, maka pihak upline akan mendapatkan bonus yang semakin banyak. Disinilah letak ketertarikan dari kegiatan ini, orang akan dibimbing supaya bisa mengikuti jejak kesuksesan para pendahulunya. Semuanya akan diuntungkan. Nah untuk mengajari dan memotivasi para downline ini biasanya akan diadakan semacam pertemuan atau arisan. Disitu proses penduplikasian terjadi. Biasanya di kegiatan arisan ini akan di ajari cara memasarkan produk yang bagus, cara merekrut orang, mengenali seluk beluk produk yang akan dipasarkan, dan sebagainya.

Semalam kebetulan saya di undang ke sebuah pertemuan semacam itu. Memang saya pernah berkecimpung di dunia ini dulu tetapi sudah lama saya tinggalkan. Kabarnya di pertemuan itu akan hadir seorang pelaku pemasaran ini yang sudah sukses besar di negeri seberang. Jadi beliau akan mengajari tips dan trik melakukan pemasaran ini. Waktu saya tiba di lokasi pertemuan, orang-orang udah pada berdatangan dan duduk rapi. Karena sudah padat, saya di persilahkan untuk duduk di ruangan lain di lantai atas. Dari sini saya hanya bisa melihat pembicaranya dari layar proyektor.

Pembawa acaranya seorang ibu muda yang membawakan pertemuan ini dengan semangatnya. Sebelum pembicara utamanya berbicara, ada beberapa pembicara yang juga datang dari negeri seberang membagikan ilmunya kepada hadirin yang datang. Tak berapa lama, giliran istri dari pembicara utamanya yang berbicara di depan. Kali ini saya agak kurang nangkap yang disampaikan olehnya, disamping bahasanya yang campur-campur, juga cara tertawanya yang agak aneh menurut saya. :-) Cukup lama juga sang istri ini ngomong di depan, saya pun masih terus menanti giliran pembicara utamanya alias suaminya yang ngomong. Karena sanking lamanya, sang suami pun memberikan aba-aba agar sang istri bisa segera menyelesaikan omongannya.

Akhirnya saat yang dinantikan pun tiba, kali ini giliran pembicara utamanya yang angkat bicara. Memang agak beda dengan istrinya tadi, sang suami ngomongnya agak kalem dan tenang. Saya menikmati cara penyampaian dari pembicara utama ini yang suka menyelipin humor-humor segar yang membuat para hadirin tertawa terbahak-bahak. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, saya lihat ada beberapa peserta yang mulai ingin meninggalkan pertemuan. Begitu ingin keluar dari ruangan, peserta ini dihadang oleh pihak panitia. Ternyata peserta ini tidak diperbolehkan pulang oleh pihak panitia. Alasannya pintu keluar dilantai bawah telah di kunci sehingga harus menunggu sampai akhir acara. Wah sungguh kasihan ku lihat peserta ini. Dianya pun sudah tidak semangat untuk mendengarkan lagi, dan hanya menunggu di luar ruangan. Menurut hemat saya, pihak panitia mungkin ingin memberikan image yang baik kepada pembicara utamanya ini jadi setiap peserta di paksakan untuk mendengar sampai selesai acara ini.

Satu lagi yang membuat peserta gelisah adalah karena panggilan alam yakni kehausan. Pihak panitia sama sekali tidak menyediakan minuman kepada peserta. Jadi bagi yang kehausan hanya bisa melihat iri temen yang kebetulan ada membawa minuman dari rumah. Dan saya termasuk yang iri tersebut. hahahahahahaha........

Melihat fenomena seperti ini, saya pun sudah mulai kehilangan konsentrasi untuk mendengarkan lagi dan berharap pertemuan ini segera di akhiri. Tak seharusnya menurut saya pihak panitia menahan para peserta pertemuan untuk tetap di ruangan mengikuti acara sampai selesai. Mungkin ada peserta yang memiliki keperluan lain atau berhubung tinggalnya lumayan jauh dan kebetulan naek angkot, atau alasan-alasan lain. Tetapi untunglah kegelisahan peserta ini berakhir sekitar pukul 11 malam disaat pembicara utamanya mengakhiri ocehannya. Seketika itu juga hampir semua peserta yang satu ruangan dengan saya ini ingin segera turun ke bawah dan pulang. Tapi sekali lagi ditahan oleh pihak panitia yang menunggu ditangga, berhubung acara masih belum selesai katanya. Ada prosesi penyerahan cenderamata untuk pembicara utamanya dari pihak tuan rumah. Olala.....terpaksa lar para peserta yang sudah ingin pulang tadi, menunggu lagi dengan cara berjejer rapi ditangga. Memang saya lihat ada yang sudah tidak tahan lagi, terus menerobos turun.

Saya dalam hati sangat menyayangkan aturan main yang diterapkan oleh pihak panitia di pertemuan ini. Timbul juga sedikit penyesalan di hati ini telah mengikuti pertemuan seperti ini. Mungkin ada peserta yang seyogianya tertarik dengan pemasaran/bisnis ini, berhubung setelah mengikuti pertemuan seperti ini jadi mengurungkan niatnya untuk bergabung. Saya sendiri setelah selesai dari pertemuan ini, terus mencari tempat makan berhubung perut ini sudah minta diisi. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang, harapku dalam hati. :-)

No comments:

Post a Comment

Kasih Donk Komentarnya