31 January 2010

Laptopku Bermasalah


Semua berawal dari keisenganku untuk mengunduh keygen-nya software Cyberlink Power DVD. Ku tanya ama mas google, dan beliaupun memberikan beberapa alamat. Setelah itu ku unduhlah file yang kuinginkan tersebut.

Filenya bernama Keygen.exe. Untuk file sejenis ini ku selalu scan dengan antivirusku. Hasilnya aman untuk dijalankan. Tapi apa lacur, begitu ku klik dua kali file ini, tidak ada keluar program yang kuinginkan, dan malahan filenya hilang begitu saja setelah dieksekusi. Lah, lho, oh, no, ini pasti ada yang tak beres pikirku. Alhasil memang laptopku bergejala aneh.

Gue scan full dengan Antivir tapi nihil hasilnya. Ku keluarkanlah CD Antivir untuk ngescan virus dari luar windows punya. Terdeteksi file system yang bernama atapi.sys telah terjangkit virus. Tapi Antivir tak mampu hilangkan virusnya dari file, hanya diganti namanya doank. Dan tah...dah...begitu restart ulang, Windowsnya tak mau booting. Yah gue telah berhasil hilangkan salah satu file penting untuk Windows. Laptopku akhirnya asyik restart sendiri begitu mau masuk Windows-nya.
Oh apa yang harus kulakukan? Karena malam udah larut, ku putuskan untuk menyerahkan masalah ini ke profesional besok paginya.

Lalu karena masih penasaran, paginya ku utak-atik lagi neh laptop. Ku coba repair Windows-ku dengan CD Instalasinya. Kebetulan ada pilihan repair-nya pake recovery console. Dengan memakai program ini ku ganti balik nama filenya atapi.sys. Syukurlah Windows-nya kembali bisa booting kembali. Senangnya hati ini.

Tapi cerita belon berakhir, saudara-saudara!. Monitornya giliran berpenampilan berbeda. Warnanya kurang pas gitu. Setelah di cek di control panel, dinyatakan monitornya tidak terdeteksi alias drivernya bermasalah. Ku hapus drivernya dan kembali restart Windowsnya. Oke, ternyata ini membuat Windows mengenali kembali monitornya. hehehe....
Tetaaapii....setelah direstart, monitornya kembali bermasalah. Waduh, stress berat guenya. Kesimpulan guenya ada file systemnya memang udah dirusaki ama virusnya atau ama antivirusnya sendiri. Udah deh, akhirnya gue install ulang windowsnya. Dan .... dan .... stresku berakhir sudah. Untuk sementara semuanya kembali ke keadaan sempurna. Semoga saja. Monitornya kembali kinclong, virus udah tidak ada lagi. Thanks, God! :-)

24 January 2010

Belajar Menghargai

Di minggu sore yang cerah ini, ku putuskan untuk pergi berenang di salah satu kompleks perumahan yang lumayan baru di kota medan ini. Nama kompleksnya Mutiara Residence. Kolam renangnya masih jernih dan pengunjungnya masih sedikit. Tenda-tenda yang biasanya ada dipinggir kolam tempat pengunjung berteduh pun belon ada. Yang tersedia hanyalah kursi-kursi plastik. Itupun hanya beberapa yang tersedia. Ku ambillah salah satu kursi ini agar ku bisa meletakkan peralatan renang diatasnya. Setelah mengganti bajuku dan memakai kacamata renan minus kesayanganku, ku segera ceburkan diri ke kolam ini. Kebetulan ada bawa kamera bawah air maka ku potret-potret lar keadaan di sekitar kolam ini sambil berenang.

Pelan tapi pasti, pengunjung pun mulai berdatangan satu persatu. Diantara para pengunjung, terlihatlah dua ibu-ibu dan satu orang bapak-bapak masuk ke area kolam renang ini. Nah disinilah terjadi permainan 'Mencuri Kursi'. Berhubung jumlah kursi yang terbatas, salah satu ibu-ibu tadi tanpa merasa bersalah mengambil salah satu kursi plastik kepunyaan orang. Semua tas dan baju yang terletak diatas kursi ini ditinggalkan begitu saja dilantai. Lalu kursinya di bawa untuk dipindahkan ke tempat lain dan ibu ini (anggap aja namanya Acu) mempersilahkan temannya duduk diatas kursi haram ini. Kalau kejadian ini tidak diketahui pemilik kursi sebelumnya seharusnya tak masalah. Paling-paling pemiliknya bingung ketika pengen duduk atau sekadar lap badan. Yang hanya ditemukan hanyalah peralatan renangnya yang udah berceceran dilantai. Sulit menemukan pelaku yang telah mulusnya mengambil kursi ini.


Dan inilah pertanyaan seharga 1 milyar rupiah, 'Siapakah pemilik asli kursi plastik tersebut?'. Yap benar, anda berhak atas 1 milyar rupiah. Tas dan baju guenya lar yang telah diletakkan begitu saja dilantai. Kursi plastik guenya lar yang telah di ambil begitu saja. Padahal masih banyak kursi plastik orang lain disamping. Tapi kenapa...oh kenapa mesti kursi gue yang diambil. Tetapi mengingat 'azaz praduga tak bersalah', ku pura-pura keluar dari kolam renang dan agak mengomel kalo kursiku telah hilang. Saya berharap Acu mendengar dan segera meminta maaf atas penzoliman ini. Yah seharusnya ini ada diajarkan di pelajaran PPKN pas SD dulu. Kalau ingin mengambil/meminjam barang seseorang, seharusnya lar minta permisi. Walaupun kursi plastik ini bukan gue bawa dari rumah, tapi yah gue duluan datang . Seharusnya si Acu bisa menghormati hak orang. Apa lacur, setelah mengomel sedemikian kerasnya tetapi tidak membuahkan hasil. Acu hanya pura-pura tak mendengar atau memang tak dengar sama sekali omelan guenya. Acu tetap asyik bercakap-cakap dengan koleganya.

Oke berarti gue harus melaksanakan rencana B (plan B istilahnya). Sebagai sesama manusia, haruslah saling belajar dan kali ini gue merasa harus menjadi guru PPKN untuk Acu. Pelajaran hari ini adalah tentang 'Menghargai dan Toleransi'. Ku tunggulah saat yang tepat untuk memberikan pelajaran ini.

Memang ada sedikit keraguan di hatiku, apakah ingin mencari masalah dengan ibu ini atau biarkan saja peristiwa pelecehan ini terjadi. Yah memang hanya sebuah kursi saja persoalannya. Tetapi setelah memperhatikan, menimbang, berenang, akhirnya kuputuskan untuk tidak membiarkan pelecehan ini terjadi. Saat yang kutunggu-tunggu pun tiba.
Ah ha...ibu yang menduduki kursiku ini (anggap aja Ayin namanya) beberapa saat kemudian pergi buang air kecil. Tetapi masih ada Acu yang menjaga barang bawaan Ayin. Ingin kulakukan hal yang sama persis seperti yang Acu lakukan terhadap diriku yang lemah ini. Ku hampiri tempat Acu dan koleganya berkumpul dengan masih memakai kacamata renangku. Setelah tiba ditempat, ku lihat ada tas Ayin terletak dengan manisnya diatas kursi itu. Tanpa merasa bersalah ku langsung meletakkan tas tersebut ke lantai. Acu masih belon bereaksi. Mungkin dikirain mau ngapain guenya. Kursinya lalu ku angkat paksa. Acu baru terkejut dan berusaha menahan niatku sembari berkata : 'eh ini kursi udah ada yang duduk'. Gue pun dengan santai menjawab :'enak aja, wong ini kursiku kok!'. Dengan pasrah Acu pun merelakan kursi ini kembali ke pelukan pemilik aslinya. Oh, kursiku, anda akhirnya kembali. Lalu ku bawa dan letakkan kursi ini ke tempatnya semula. Gue duduk bentar untuk menyaksikan reaksi Ayin yg baru keluar dari kamar kecil dan menemukan kursinya telah hilang. Oke pelajaran memang telah selesai gue berikan, tetapi ku masih menunggu reaksi lanjutan dari ibu-ibu ini.

Yah sejauh yang saya dengar sayup-sayup, hanyalah omelan Ayin karena kehilangan kursinya. Acu pun mengaku kepada Ayin kalo memang kursi itu tadi diambil dariku. Ku harapkan ibu-ibu ini menghampiriku untuk mencari pasal alias meminta pelajaran tambahan. Tetapi ini tidak terjadi. Beberapa saat kemudian datanglah segerombolan anak muda yang baru habis main basket dipinggir kolam. Yah memang kebetulan dipinggir kolam ada lapangan basket. Anak muda ini membawa kursi yang kebetulan ada di lapangan basket. Ayin bertanya dimanakah gerangan bisa mengambil kursi seperti itu dan mencurigai kalau anak muda ini juga mengambil kursi milik orang lain. Ayin pun tanpa malu pengen meminjam kursi ini tapi tidak diiyakan anak muda ini.

Gue menganggap telah berhasil dalam memberi pelajaran lantaran Ayin sekarang udah bisa meminta izin. Moral dari cerita di atas adalah ibu-ibu terkadang bisa lupa pelajaran SD dulu. Jadi mohon maafkanlah dan berilah pelajaran dengan baik-baik kepada ibu-ibu seperti ini kalo anda menjumpainya. Kalau saja tadi Acu bisa dengan manisnya meminta maaf dan meminta izin pakai kursi itu, pasti hati ku yang lemah lembut ini akan mempersilahkan dengan hormat. Mungkin akan saya suguhkan lagi minuman dan makanan agar percakapan menjadi lebih menarik. Ceritanya pasti lain dan postingan ini tidak perlu terjadi. Tapi udahlah, mungkin memang Acu, Ayin dan koleganya lagi beruntung mendapatkan pelajaran berharga dariku. Semoga !!!

18 January 2010

Film 3D Avatar


Inilah postingan hadir dalam keadaan perutku lapar. Nasi kotak yang seyogianya telah datang sejam yang lalu masi belum nampak di meja makan. Bukan hanya sekali dua kali terjadi keterlambatan, dan ini dah cukup membuatku bertekad mengakhiri langganan nasi kotak ini bulan depan. Alasan terlambatnya bisa dari sepeda rusak sampai main-main pas masaknya. Memang lucu kedengarannya tapi itulah yang dibilang ama yang antar pas saya tanyain.

Oke deh, mendingan cerita yang lain dah. Minggu yang lalu akhirnya kesampain nafsuku untuk nonton film 3D di studio 21 Sun Plaza. Film jenis ini memang masih barang baru di kota ini, dan kebetulan hanya tersedia di bioskop Sun Plaza. Harga tiket lebih mahal Rp.5 ribu jadi jatuhnya Rp. 30 ribu kalo nontonnya di hari biasa.
Film 3D pertama yang masuk adalah Avatar yang fenomenal itu.


Film ini sebelumnya udah ku tonton dalam versi biasa, tapi lantaran penasaran dgn yg 3D, makanya tonton lagi. Yang pasti versi 3D-nya tak ada teks terjemahan bahasa indonesia. Lalu kalo disuruh bandingin dengan yang versi original, versi 3D ini memang agak capek nontonnya. Kabarnya banyak yang mengeluhkan sakit kepala, puyeng-puyeng, mual-mual setelah menonton film ini. Mungkin mata ini masih perlu penyesuaian untuk menonton yang beginian. Ini mirip dengan kalo kita lagi pengen pake kacamata baru, pasti ada terasa puyeng-puyengnya. Tapi disini yang ingin saya komentari ada bentuk kacamata 3D-nya yang lumayan besar gagangnya. Ini agak sedikit menggangu bagi saya yang udah berkacamata minus ini. Hemat saya ada baiknya kacamata ini di jual saja ke penonton, sehingga bisa dimodifikasi agar cocok dengan kebutuhan masing-masing orang. Contohnya kalo saya kalo udah beli tuh kacamata 3D, pengennya di copot aja lensa 3D nya dan ditempelkan ke lensa kacamata minusku. Jadinya terasa nyaman gitu pakainya.

Banyak juga yang mengeluhkan lensa 3Dnya udah banyak yang bergaris-garis, sehingga kalo dipakai terasa kabur gitu. Saya kira ini patut menjadi perhatian pihak manajemen studio 21 kalau entar ada lagi diputar film 3D yang lainnya.

Udahkan anda mencoba nonton film 3D ini ?
Oke deh cukup sekian dulu postingan singkatnya kali ini. Sampai jumpa di postingan berikutnya.

16 January 2010

Kurasan Parit kembali menghantui kota Medan

Wuih...akhirnya telkomsel flashku kembali ke kecepatan normalnya. Memang agak aneh ya, namanya paket Unlimited, tetapi sebenarnya Limited. Satu bulan dikasih jatah 2 GB, yang artinya setelah melewati 2 GB, anda masih bisa connect tetapi kecepatannya udah lambat benar. Ini tandanya tidak ikhlas ngasih Unlimited-nya. :-)

Oke deh setelah sekian lama tidak ngepost, sebenarnya banyak yang ingin di post. Tetapi disini gue mau ngasih informasi kalo akhir-akhir ini jalan kota medan sungguh berdebu. Ini lantaran pihak pemko Medan lagi hobi-hobinya ngorek parit. Yah katanya supaya parit tidak tersumbat dan mengurangi banjir di kota medan tercinta ini. Menurut saya ini merupakan langkah yang bagus sebab nampak ada usaha dari pihak pemko untuk mengatasi salah satu permasalahan utama di kota ini yakni banjir. Tetapi caranya tidak berubah dari dulu, hasil kurasan tetap dibuang ke jalan dan inilah akhirnya timbul masalah baru. Bayangkan hasil kurasan dari parit berwarna hitam pekat ini menutupi hampir semua badan jalan. Mirip jalan becek di pasar tradisional gitu jadinya. Kalau dilalui oleh kenderaan bermotor bakal berterbangan debunya setelah mengering hasil kurasannya.

Yang parahnya ini seolah-olah menjadi kesengajaan dari pihak pekerjanya. Karena menurut informasi dari media cetak, pihak pekerja ada yang meminta pungutan liar jika ada yang ingin hasil kurasannya segera disingkirkan dari depan rumahnya. Jika tidak maka akan dibiarkan berhari-hari barusan diangkut. Alasannya agar mengering dahulu kurasannya barusan bisa diangkut.

Kalo pagi pada saat gue ingin sarapan, ku lihat debu-debu berterbangan mirip badai pasir gitu. Terpaksa mesti memakai masker jika tidak ingin terkena ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ). Lucunya lagi ada pembantu rumah tangga yang karena mungkin diperintahkan ama majikannya untuk mengurangi debu-debu berterbangan ini, menyiram jalan dengan air. Tetapi airnya bukan air ledeng, melainkan air dari parit. Lah ini bukannya menambah kotoran lagi ke jalan. Jadi lengkaplah sudah udara di kota medan ini, ada debu, bau dan sekaligus bibit penyakit. Yah parahnya itu terjadi persis didepan toko yang jual roti. Bukannya pelanggan begitu ingin masuk bakalan tercium bau dari air parit tersebut? Udah lah...hanya Tuhan yang bisa mengerti mereka tersebut.

Dan gue harus mengakhiri postingan ini sebelum merusak akhir mingguku ini. :-)

01 January 2010

Postingan Awal Tahun

Inilah postingan awal tahun. Setelah semalam terjebak di antara lautan manusia dan kendaraan bermotor, pagi ini baru bisa menikmati udara segar lantaran sepinya jalan. Buat para saudara-saudaraku yg masi terlelap di tempat tidur lantaran semalam keliling kota medan menyumbangkan polusi udara dan suara, saya ucapkan terimakasih dan mohon tak perlu lagi diulangi ditahun-tahun mendatang. Buat yang suka bakar duit dgn bermain kembang api, mohon sadarlah kalo duit itu masi banyak yang membutuhkan daripada hangus terbakar ke udara dan mengganggu yang pengen beristirahat.

Itu sedikit curhatan hatiku setelah semalam kesal bgt lantaran
tak bisa pulang karena banyak yg hentikan motornya ditengah jalan hanya untuk melihat kembang api. Saya tak habis pikir sebenarnya apa gunanya sih tumpah ruah dijalanan seperti itu. Udah semacam tradisi tahun ke tahun. Kasihan banget kalo tiba-tiba ada yang sakit dan mesti dilarikan ke rumah sakit, eh tiba-tiba macet seperti itu. Pak polisinya pun entah hilang kemana.

Oke dah, semoga ini memberikan pelajaran bagiku ditahun mendatang kalo malam old&new tak bole keluar. Selamat menjalani tahun 2010 saudaraku.