09 April 2012

Callysta Fiorenza Tse


Perkenalkan namaku Callysta Fiorenza Tse. Saya lahir di tanggal 3 April 2012. Ceritanya begini lho pas tanggal 2 April 2012 malamnya Ibu saya yang lagi hamil tua pergi memeriksakan diri ke rumah sakit Stella Maris. Keluhannya ada flek merah yang keluar. Ibu saya curiga jikalau saya sebentar lagi akan keluar . Setelah di cek, susternya bilang sudah buka 3. Ibu pun di sarankan untuk nginap di rumah sakit sambil menunggu saya keluar.

Untuk mempercepat keluarnya diriku ini, ibuku di infus dan juga di induksi lho temen-temen. Kasihan banget ibuku saat itu, abis perutnya asyik mules begitu. Tapi apa bole dikata sampai jam 12 siang keesokkan harinya, tidak ada kemajuan berarti. Kata dokter saya mesti di keluarkan lewat operasi Caesar lho. Ih.....takut akunya lho.

Ibuku pun hanya bisa pasrah mendapatkan kenyataan ini. Tak terasa air mata pun mengalir di pipi ibuku saat mau di operasi. Papaku hanya bisa memberikan dorongan saja. Yah memang hanya itu yang bisa beliau lakukan. Papa sih enak, beliau tak ikut melahirkan, jadi tak tahu sakitnya gimana. Tapi papaku penasaran juga lho , jadi dianya ikut lihat jalannnya operasi. Sambil foto-foto, dianya langsung menyaksikan diriku di keluarkan secara paksa dari perut ibuku yang sudah di obok-obok. Ih, dokternya banyak lho. Ada dokter tukang biusnya, dokter tukang keluarin aku, dan juga dokter-dokter lain yang saya tak tahu kerjaannya apa.

Wah....leganya diriku begitu bisa keluar dari perut ibu. Dokter anaknya bilang saya lumayan gede lho. Beratku 3,9 kg dengan panjang 52 cm. Saya pun hanya bisa menangis keras-keras saat dokternya menggunakan semacam selang mengeluarkan cairan dari dalam mulutku. Tak berapa lama papaku pun di persilahkan keluar dari kamar operasi. Tinggal diriku dan ibuku masih di rawat di sana.

Selang tak berapa lama, ibuku pun keluar dari kamar operasi bersama diriku ini. Penderitaan ibuku baru saja di mulai. Saya dan papaku hanya bisa melihat sedih saat ibuku mengeluh kesakitan perut bagian bawahnya. Belum bisa berdiri lho ibuku dan hanya bisa terbaring lemas di kamar. Efek samping dari bius si dokter, ibuku merasa kedinginan di sekujur tubuhnya. Kemudian ada satu susternya datang dan ditawari selimut panas kepada ibuku. Saya lihat ada sedikit kenyamanan di wajah ibuku saat di selimuti oleh selimut panas ini walaupun bibirnya nampak bergetar.

Keluhan lain dari ibuku saya dengar-dengar adalah perut kembung akibat angin didalamnya. Ibuku bilang itu ada Poseidon dan Zeus lagi bermain-main dalam perutnya. Supaya bisa keluar tuh Poseidon dan Zeus , katanya mesti buang angin terlebih dahulu. Jadinya ibuku berharap agar bisa buang angin sepanjang malam itu. Aneh ya, baru kali ini saya dengar buang angin mesti ditungguin dan diharapin. Memang terkadang sulit dimengerti pemikiran orang dewasa.

Hari berganti hari, kesehatan ibuku pun berangsur pulih. Saatnya saya dan ibuku mesti pulang ke rumah. Wuih.....senangnya bisa pulang ke rumah. Tetapi entah kenapa, sampai di rumah saya asyik mau menangis dan rewel aja lho. Yah kata yang jagain aku sih , udah biasa tuh. Abis ganti suasana kale ya, 'jetlag' kalo tak salah istilahnya. Aduh...bener ngak sih temen-temen? Maafin aku ya kalo salah abis masih bayi guenya. Oke lar temen-temen , saya cukupkan disini dulu ya. Kalau ada rejeki saya akan sharing pengalaman saya lagi. See you.....ciao....!

3 comments:

  1. ​(̥̊ː̗̀(̥̊({})М̅ÃŇŤÃP̅({}))̥̊ː̖́)̥̊
    _
    | . )
    / I
    /_ _',_
    /( __ _)\
    I ( __ __). )
    I ( __ __) )
    \(___ _)/. MANTAP
    \ :>
    <3>
    _/ \_

    ReplyDelete
  2. Aduh cute baby....kuku mau cepat cepat liat liau la....

    ReplyDelete

Kasih Donk Komentarnya