07 May 2008

Sampah di kota Medan tercinta

Kota Medan yang dulunya sebagai kota penerima Adipura sepertinya saat ini mesti berbenah diri dan bercermin kembali. Truk pembuangan sampah yang biasa lewat dengan panggilannya yang khas 'Sampah.....Sampah....!' sudah tidak terdengar lagi di kota tercinta ini. Menurut kabar, kontraknya telah berakhir dan cukup membuat kewalahan Dinas Kebersihan kota Medan ini. Ini dapat dilihat dari sampah-sampah yang mulai nampak berserakan dengan seenaknya di hampir setiap sudut kota. Salah satu pemandangan yang menurut saya cukup memprihatinkan adalah di jalan bakaran batu dekat rel kereta api. Dipinggir jalan itu terdapat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah sedemikian menumpuknya sampai memenuhi sebagian badan jalan sementara diseberangnya ada tempat persemayaman. Jadi bisa dibayangkan bagi keluarga yang lagi berduka harus menanggung beberapa penderitaan sekaligus. Disatu sisi harus menderita karena barusan ditinggalkan oleh yang disayangi, disisi laen harus menahan nafas karena bau sampah yang berceceran sekitar situ.

Dinas kebersihan beberapa hari yang lalu udah menyatakan kata menyerah dalam hal mengatasi sampah ini. Masyarakat diharapkan partisipasinya walaupun udah membayar uang retribusi sampah. Alasan dari Dinas Kebersihan adalah belum cairnya dana kebersihan ini. Untuk sementara masyarakat diharapkan sabar dan berdoa agar masalah ini cepat selesai. Masyarakat memang sekian lama telah bersabar dan berdoa berhubung masalah-masalah lain telah sering berkunjung mulai naiknya BBM, mulai meroketnya harga pangan, listrik mati, dan persoalan-persoalan laennya.

Mungkin kita sebagai masyarakat yang baik, bisa berpartisipasi dengan segenap kerendahan hati membantu pemerintah kota Medan mengatasi masalah-masalah ini dengan kemampuan yang ada. Bersama Kita Bisa!!!

3 comments:

  1. Hehehe, sungguh warga negara yang baik bisa ikut memperhatikan kota tercintanya :D

    Untuk bisa ikut berpartisipasi mengatasi masalah sampah ini, bisa kita mulai dari diri kita sendiri, kurangilah menghasilkan sampah. Jangan buang benda yang masih bisa dipakai, berhematlah (Reduce). Barang-barang yang mungkin kita anggap sampah, sebenarnya bisa digunakan kembali, misalnya kain-kain, kertas, plastik, dsb. (Reuse). Barang-barang yang sudah benar-benar rusak, bisa dikumpulkan untuk digunakan kembali memproduksi barang lain (Recycle).

    Hehehe, terlalu abstrak ya. :D
    Begini saja, kalo belanja ke pasar, supermaket, warung, dsb., bawa tas sendiri. Ini akan mengurangi penggunaan kantong plastik.

    Kurangi makanan dan minuman yang ada kemasan plastiknya. Kalau bisa bawa sendiri dari rumah hehehhe ....:D

    Sulit ya...!

    Tinggi rendahnya kebudayaan suatu kota ditentukan oleh sampahnya :D

    ReplyDelete
  2. eit...akhirnya pak Aswad berkenan memberikan komentar, saran pak Aswad patut di pertimbangkan dan kalau bisa di laksanakan segera neh Reduce, Reuse dan Recycle, bukanlah hal yang sulit dilakukan tentunya...ayo, awetkan kota Medan tercinta :D

    ReplyDelete
  3. Hehehe, saran tersebut aslinya bukan dari saya tapi dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang sering ditayangkan stasiun DaAi TV.

    Mulailah dari hal-hal kecil, mulailah dari diri kita sendiri, mulailah dari 'sampah', hehehe. :D

    ReplyDelete

Kasih Donk Komentarnya