06 August 2010

OMR dan OCR

Di postingan kali ini saya akan bagikan pengalaman tentang ber- OMR (Optical Mark Recognition) . Di dunia scanning kita mengenal teknologi OCR (Optical Character Recognition) yakni dari hasil scan dokumen dalam bentuk 'image' bisa diekstrak 'character'-nya. Teknologi ini sangat bermanfaat dikala kita malas mengetik ulang tulisan yang terdapat pada suatu kertas dokumen ataupun ingin mengeditnya lebih lanjut. Tinggal scan tuh kertas dan dengan memakai program yang bisa OCR seperti Microsoft Office Document Imaging maka segala tulisan di dokumen tersebut bisa di 'ambil' dan diedit memakai program pengolah kata seperti Microsoft Word. Yah memang hasilnya tergantung juga kualitas dokumen yang discan dan hasil scan dari scanner. Kalo kualitas gambar hasil scan kurang maka kemungkinan karakter gagal dikenali.

Nah selanjutnya teknologi yang bernama OMR. Dari sejak SMA dulu saya sudah pernah mendengar istilah ini. Apalagi pas lagi mau ikutin tes masuk perguruan tinggi. Yah memang pemeriksaan hasil ujian tes masuk ini memakai teknologi ini. Berbeda dengan OCR, OMR mengenali 'tanda' di kertas dokumen. OMR yang dulu saya tahu harus memakai kertas khusus dan scanner khusus OMR. 'Tanda' yang bisa dikenali pun harus dibuat dari pensil khusus seperti jenis pensil 2B yang lazim digunakan. Jadi pada saat mengikuti tes masuk dulu, saya harus mengisi lembar jawaban dengan membuat bulatan-bulatan hitam. Saya pun selalu diwanti-wanti agar kertasnya pun tidak boleh terlipat agar tidak mengganggu proses scanningnya nantinya.

Setelah saya mengadopsi satu buah scanner Canon Lide-100, terlintas dalam pikiranku apakah dengan scanner biasa bisa juga melakukan OMR tersebut. Kalau bisa kan alangkah bagusnya sehingga saya bisa memeriksa ujian/test untuk murid-muridku dengan lebih efisien. Setelah cari di dunia maya ternyata dapat satu program yang namanya Remark Office OMR. Program ini mengklaim bisa melakukan OMR tanpa mesin khusus dan kertas khusus. Kebetulan dikasih programnya demo-nya, maka tak ada ruginya gue mencobanya. Eh..eh..ternyata beneran, programnya canggih amat. Setelah di install, programnya sendiri terdiri atas 3 bagian , yakni:


1. Remark Office OMR Template Editor
Ini untuk membuat kertas jawaban (template) agar bisa di kenali program ini.

2. Remark Office OMR Data Centre
Ini untuk mengekstrak data dari kertas jawaban yang telah diisi ( dibulat-bulatin ).

3. Remark Office OMR Grade Wizard
Ini untuk mengeluarkan hasil test ( nilai ) berdasarkan kunci jawaban yang telah dimasukkan sebelumnya.

Karena programnya masih demo, terdapat keterbatasan disana-sini seperti tak bisa disimpan datanya, tak bisa di cetak, dan sekali periksa hanya bisa 10 lembar jawaban. Iseng-iseng gue tanyain ke yang empunya program yang ternyata ada kantor cabangnya di singapore dan mendapatkan jawaban seperti ini :

'Thanks. We can sell you the Remark Office OMR at US$995 per copy ex-Singapore. The courier charge to Medan will be another US$75. If there is any tax or duty, you have to handle from your side.'

Dengan harga yang begitu tinggi menurut ukuran guenya, terpaksa harus berpuas diri dulu dengan program demonya sembari mencari-cari program alternatif lainnya. Selamat mencoba!

1 comment:

  1. numpang lapak aja deh, www.omrindonesia.com

    ReplyDelete

Kasih Donk Komentarnya