06 May 2010

Toleransi

Toleransi mungkin merupakan pelajaran yang udah kita terima sejak belajar di bangku SMP. Tetapi untuk menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari bukanlah perkara gampang. Di postingan kali ini saya akan berbagi pengalamanku yang saya yakin berhubungan dengan ini.

Di pusat fitness seperti biasanya terdapat locker untuk menyimpan segala peralatan/ bawaan dari para anggota. Yah seperti dompet, hape, termos dan barang-barang bawaan lainnya yang perlu disimpan agar tidak menggangu aktivitas fitness. Di tempatku fitness, yang memakai mesti membawa sendiri gembok/pengaman untuk mengunci locker ini. Saya kira itu tidak menjadi masalah. Tetapi akan menjadi masalah jikalau locker ini tetap dikunci oleh yang memakainya walaupun dianya udah meninggalkan fitness centre. Artinya anggota lain yang kemudian datang tidak bisa memakai locker tersebut.

Inilah yang persis terjadi pada diriku. Dari sekian banyak locker yang tersedia, tak ada satupun yang bisa dipakai. Semuanya dalam keadaan tergembok. Padahal pada saat itu anggota yang hadir tidak begitu banyak. Malahan banyak yang tidak memakai locker, hanya melektakkan bawaan di kursi begitu saja. Sungguh kesal hati ini. Mau treadmill tapi mesti ngantongi hape, dompet, dsb. Maka ku complain ke pihak yang berwenang. Tapi tidak ada tindakan sama sekali. Ku berjanjilah dalam hati untuk melakukan hal yang sama. Jikalau pas pulang nanti ada locker yang kosong, ku gembok saja biar tak ada yang bisa pake lagi. Tak ada yang larang kok. Tak ada yang komplain. Persetan dengan 'toleransi' dan sebagainya. Inilah namanya berbuat jahat secara berjamaah.
hahahahahaa.........

Kasus korupsi di negeri tercinta kita ini saya yakin persis sama dengan kasus gembok diatas itu. Mulanya orang itu tidak ada niat untuk korupsi, tetap melihat temen-temennya pada korupsi maka timbul lah kekesalan dihati. Di laporkan lar masalah ini ke pihak yang berwajib. Eh tidak ada tanggapan sama sekali. Ya udah ikut korupsi juga akh. Wong tidak di hukum kok. Jadinya korupsi berjamaah dah.

No comments:

Post a Comment

Kasih Donk Komentarnya