Menyambung postingan saya yang lalu tentang Wimode yang lemot , kali ini bukan hanya lemot tetapi sama sekali tak bisa dipakai. Udah beberapa hari ini Wimode saya tak bisa di gunakan untuk mengakses website walaupun terdeteksi masih ada koneksi dengan jaringan. Semula saya berpikiran ini lantaran jaringannya lagi down atau ada maintenance semacamnya gitu lar. Tetapi secara mencoba berkali-kali pagi, siang dan malam selama beberapa hari ini, ternyata tidak menunjukkan suatu perubahan apapun. Lantas kuhubungi lar call centre-nya esia yang juga sedikit 'aneh' menurut saya. Ku lihat di buku panduan modemnya, ada tertulis disana no. call centre ( kalo tak salah 91009999) yang bisa dihubungi. Ternyata yang terhubung adalah bagian yang salah alias bagian panggilan internasional. Lalu mbak customer servicenya meminta saya menghubungi no. call center yang lain ( *999 ) yakni bagian kartu prabayar. Saya pun mengakhiri pembicaraan dan kembali memencet nomor yang di sarankan tersebut. Setelah itu tersambunglah dengan mbak customer service bagian kartu prabayar. Seperti panggilan yang pertama, panggilan yang kedua ini juga meminta saya menyebutkan Nama, No. Kartu, Alamat Rumah. Setelah disebutkan, saya pun berkeluh kesah ke mbak ini.
Mbak Customer Service bagian kartu prabayar: ' Oh maaf pak Johan, bapak mesti menghubungi bagian Wimode-nya neh di 91001234 untuk masalahnya, kita ini bagian kartu prabayar'
Gue : ' Oh iya, emangnya kartu wimode ini bukan kartu prabayar?'
Mbak Customer Service bagian kartu prabayar: ' Iya sih, memang kartu prabayar, tapi kalo masalah seperti ini sebaiknya bapak hubungi bagian wimode-nya langsung di 91001234'
Gue: 'Ya kalo gitu, oke deh'
Mbak Customer Service bagian kartu prabayar: ' Ada yang masih bisa dibantu, pak Johan? '
Gue: 'Kayaknya tidak ada deh, makasih ya!'
Ternyata saya di kasih informasi yang salah oleh mbak customer service yang pertama tadi.
Saya kemudian memencet kembali nomor yang di minta. Dan syukurlah untuk nomor yang terakhir ini saya berhasil dihubungkan dengan mbak bagian Wimode-nya. Begitu terhubung saya di minta lagi Nama, No. Kartu, Alamat Rumah. Alangkah efisiennya call centre Esia ini saya pikir dalam hati. Setahu saya call centre yang baik itu tidak bertele-tele seperti ini. Saya membayangkan alangkah indahnya dan efisiennya, jika kita bisa menghubungi suatu call centre, dan ternyata yang terhubung bagian yang salah, langsung customer service-nya tersebut menghubungkan kita dengan bagian yang seharusnya tanpa harus kita yang memencet kembali nomor tersebut. Mungkin service seperti ini terlampau canggih atau mahal untuk pihak Esia.
Setelah berbicara panjang lebar dengan mbak Wimode-nya ini, di ambil kesimpulan tak ada yang salah dengan jaringan Esia-nya, tak ada maintenance atau down gitu. Wah ini artinya kemungkinan modem Huawei gue yang rusak neh atau ada settingannya yang salah. Tapi setahu saya settingan koneksinya tak pernah saya ubah. Tanpa pikir panjang lagi, ku putuskan lar pihak toko yang seharusnya bertanggung jawab akan hal ini. Sampai ke tokonya, ternyata memang katanya udah ada yang mengeluh juga hal yang sama seperti saya ini. Weleh...weleh...berarti Esia-nya ini yang tak beres. Pihak toko lantas menyarankan agar langsung ke Gerai Esianya yang terletak di jalan Mongonsidi, Medan.
Sesampai disana, Gerai Esia-nya kebetulan masih sepi pengunjung, ada 3 orang customer servicen ya udah siap melayani. Saya pun memilih salah satunya untuk melampiaskan keluh kesahku.
Mbak Gerai Esia : ' Ada yang bisa dibantu pak?'
Gue : ' Iya neh Wimode sayanya kok tak di pakai ya, begini....'
Mbak Gerai Esia : ' Oh itu ya...! Yah...memang udah ada keluhan tentang ini, begini pak Johan, memang kita lagi ada perpindahan jaringan, jadi untuk Esia pulau Sumatera ini lagi ada gangguan di Wimode-nya. Ada maintenance gitu lar, pak!'
Gue : 'Lah tapi udah saya hubungi call centre-nya, katanya tak ada maintenance atau semacamnya gitu'
Mbak Gerai Esia : ' Oh itu call centre-nya kan di Jakarta, jadi tak tahu menahu tentang jaringan yang terjadi di pulau Sumatera ini '
Dalam hati ku tertawa, namanya call centre kok gitu kurang informasi dan tak nyambung begitu ya . Akhirnya di minta ama Mbak Gerai Esia-nya untuk mencoba Wimodenya di Gerai-nya langsung. Hasilnya lumayan, bisa membuka halaman utama Mozilla Firefox doank. Setelah itu tak bisa membuka apa-apa lagi. :-) Yah terakhir di akui deh, katanya saya mesti menunggu agar jaringannya kembali bagus. Dan mbak gerai Esia-nya ini tak bisa menentukan kapan penantian ini akan berakhir, jadi diminta lar nomor hapeku agar suatu hari nanti kalo udah okey bisa di kasih tahu.
Selang tak berapa lama, muncullah sepasang muda-mudi datang ke Gerai Esia ini juga yang segera dilayani mbak Gerai Esia yang lain. Ternyata pasangan ini ingin membeli modem Wimode untuk menikmati layanan wireless internet. Guenya langsung tersenyum yang di ikuti juga oleh mbak Gerai Esia yang melayaniku. Saya tersenyum karena lagi membayangkan pasangan ini yang akan bernasib sama seperti saya begitu mencoba modemnya di komputer. Saya tak tahu kenapa mbak Gerai Esianya juga tersenyum, mungkin dianya juga memikirkan hal yang sama dengan diriku. :-)
Setelah pembelian terjadi dan sesaat sebelum pasangan itu meninggalkan lokasi, saya memberikan sedikit informasi ke pasangan tersebut kalau jaringan Wimodenya lagi tak bagus. Pasangan ini pun hanya tersenyum dan meninggalkan lokasi dengan modem Wimode barunya . Saya kemudian meninggalkan Gerai Esia ini dengan pikiran positif, semoga maintenance yang dilakukan oleh pihak Esia dipulau Suamatera ini akan membuat Wimodenya makin mantap. Semoga saja......!