Musim hujan mulai menerpa kota Medan tercinta. Seperti biasa begitu musim ini datang, maka pihak yang berwajib pun mulai sibuk mengantisipasi kemungkinan banjir besar. Cara yang paling sederhana yakni menguras parit-parit di kota Medan. Tindakan ini patut mendapat pujian dari masyarakat cuman kenapa mesti pas musim hujan baru dikuras tuh parit. Lalu proses pengurasan ini yang agak sedikit menyedihkan saya lihat. Begitu isi parit dikuras yang sebahagian besar adalah lumpur hitam pekat berbau tak sedap maka diletakkan begitu saja di samping parit. Kapan diangkut dan dibuang ke tempat semestinya itu masih merupakan pertanyaan besar. Yang merupakan korban adalah toko-toko dipinggir jalan khususnya yang menjual makanan, para pelanggan tentunya merasa enggan untuk masuk ke rumah makan. Pertama karena kotornya tempat parkir dan yang kedua adalah bau tak sedap yang ditimbulkan dari kotoran parit ini. Lalu apakah pada saat hujan datang, kotoran ini bercampur air hujan tak akan kembali masuk ke parit? Tentunya menjadi sia-sia pekerjaan pengurasan ini lantaran lalainya mengangkut kotoran parit ini. Biasanya dulu kalo tak salah kotoran ini dimasukkan ke karung-karung goni lebih dulu baru kemudian diangkut. Kali ini kelihatannya agak lambat tindakan pembersihannya. Lagipula begitu isi parit ini mengering dan terhembus angin bukannya menjadi sumber penyakit. Kita doakan semoga cepat teratasi deh masalah ini.
02 December 2008
Isi parit mengisi jalan Kota Medan
Musim hujan mulai menerpa kota Medan tercinta. Seperti biasa begitu musim ini datang, maka pihak yang berwajib pun mulai sibuk mengantisipasi kemungkinan banjir besar. Cara yang paling sederhana yakni menguras parit-parit di kota Medan. Tindakan ini patut mendapat pujian dari masyarakat cuman kenapa mesti pas musim hujan baru dikuras tuh parit. Lalu proses pengurasan ini yang agak sedikit menyedihkan saya lihat. Begitu isi parit dikuras yang sebahagian besar adalah lumpur hitam pekat berbau tak sedap maka diletakkan begitu saja di samping parit. Kapan diangkut dan dibuang ke tempat semestinya itu masih merupakan pertanyaan besar. Yang merupakan korban adalah toko-toko dipinggir jalan khususnya yang menjual makanan, para pelanggan tentunya merasa enggan untuk masuk ke rumah makan. Pertama karena kotornya tempat parkir dan yang kedua adalah bau tak sedap yang ditimbulkan dari kotoran parit ini. Lalu apakah pada saat hujan datang, kotoran ini bercampur air hujan tak akan kembali masuk ke parit? Tentunya menjadi sia-sia pekerjaan pengurasan ini lantaran lalainya mengangkut kotoran parit ini. Biasanya dulu kalo tak salah kotoran ini dimasukkan ke karung-karung goni lebih dulu baru kemudian diangkut. Kali ini kelihatannya agak lambat tindakan pembersihannya. Lagipula begitu isi parit ini mengering dan terhembus angin bukannya menjadi sumber penyakit. Kita doakan semoga cepat teratasi deh masalah ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Kasih Donk Komentarnya