Guenya kemaren siang terpaksa mesti ke dokter gigi lantaran ada timbul ngilu-ngilu di gigi gerahamku. Tanpa membuat janji temu sebelumnya, dan jam sudah menunjukkan pukul 12 siang gitu, guenya coba menelepon dokter gigi langgananku. Tak diangkat teleponnya. Lagi makan siang dokternya pikirku. Lalu guenya langsung meluncur ke klinik dokter gigi lain yang syukurlah masih buka. Sesudah mendaftar, selang tak berapa lama guenya langsung di persilahkan masuk karena kebetulan lagi tak ada pasien di klinik dokter gigi ini. Begitu masuk ruangan, guenya tak nampak satupun dokter gigi. Yang nampak hanyalah seorang bapak bermuka sangar berperawakan gemuk besar memakai baju santai berwarna merah lagi duduk manis. Dari muka dan penampilan guenya ragu apakah benar beliau itu dokter giginya. 'Busyet, kayaknya gigi gue bakalan di tangani oleh bapak gemuk ini. Mungkin dokter gigi yang aslinya lagi makan siang, jadi sementara digantikan oleh bapak gemuk ini. Oh haruskah ku berlari dan batalin saja pemeriksaan yang bakalan beresiko ini? Bisa ngak ya bapak gemuk ini periksa gigiku?' bisikku dalam hati. Ku lirik sana-sini, mana tau ada dokter gigi yang lain. Ternyata hanya bapak dan guenya saja di ruangan periksa ini. Sempat timbul penyesalan, kenapa mesti waktu makan siang begini guenya periksa gigi.
Tapi untunglah tak berapa lama, muncul dokter gigi aslinya dari ruangan disampingnya. Dokter giginya seorang wanita paruh baya, mukanya tak jelas berhubung dianya pake penutup mulut. Tapi dari rambut dan mata, seharusnya dokter ini termasuk ayu orangnya. Dokter gigi yang saya temui selama ini tak pernah jelas mukanya berhubung pake penutup mulut semua, mungkin inilah cara yang paling efektif agar kliniknya tetap eksis. Bayangkan saja, kalo dokter giginya itu nonjol keluar giginya, saya yakin tak begitu banyak pasien akan berkunjung ke kliniknya ( dokternya aja tak rapi giginya, cemana mau obatin gigi orang ya ). Jadi mendingan ditutup saja mulutnya, aman toh. Selain kekurangan diri dari dokter giginya tertutupi, kekurangan diri dari sang pasien (seperti bau napas dan bau yang lain-lain) juga terhindari. Sempurna!. :-)
'Ada keluhan apa ya?' tanya dokternya
Gue ceritain segala isi hatiku dan penderitaanku kepada dokter ini.
Tanpa kain basa dan nasi basi, dokternya pun segera mendekati mukanya ke mulutku ( yang udah gue buka lebar-lebar) dan memeriksa gigiku dengan telaten.
Singkat cerita, gigiku ada yang mesti ditambal, lalu soal ngilu-ngilu itu lantaran karena gusi guenya dah turun. Jadi akar giginya terpapar dengan dunia luar yang seharusnya berada dalam gusi. Berhubung akar gigi tak dilapisi email (pelindung gigi) dari sononya, maka kalo kena yang panas, dingin, asam, manis bisa timbul ngilu gitu. Kata dokternya , penurunan gusi ini lantaran guenya terlampau bersemangat dalam menggosok gigi sehingga memberikan tekanan yang berlebih dan lama kelamaan gusinya akan menurun.
Guenya dikasih solusi agar memakai sikat gigi yang agak lembut bulunya, pasta gigi khusus untuk gigi sensitif, dan sehabis menyikat gigi, busanya di diamkan terlebih dahulu di dalam mulut sebelum di buang. Lalu yang terakhir jangan keluarkan tenaga terlampau besar saat menggosok gigi. Semoga saran ini bisa diikuti oleh pembaca sekalian sebelum gigi anda sensitif. Waspadalah...!!!
18 April 2009
Gigi Sensitif akibat Penurunan Gusi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
si lor.. w biasa gosok gigi pasti semangat e karena ud mao tidur.. XD
ReplyDeletekalo gitu coba perhatikan...apakah gusinya ada nampak turun tak, yang artinya gigi elo nampak panjang gitu...kalo ada, berarti selamat deh bergabung dengan club gigi sensitif :-)
ReplyDeletewah.. saya juga, kalau gosok gigi juga semangat. Gak tahu apa terlalu kuat atau tidak, tapi selama ini baik-baik saja. Biasanya gigi yang sering ngilu ada lubangnya.
ReplyDeleteIya pak Tikno, kita tidak sadar kadang kalo kita udah terlampau kuat menggosok gigi kata dokternya. Coba di liat-liat di cermin apakah giginya pada keliatan akar giginya. Memang ngilu bisa terjadi kalo ada lubangnya, tapi kalo ngilu tak ada lubang berarti dah boleh ati-ati tuh. :-)
ReplyDeleteKalau aku selain terlalu bersemangat n rajin (bisa sampai 5X gosok gigi dalam sehari) juga karena hobi cungkil2 gigi pakai tusuk gigi, habis gak telaten pakai dental floss. Ngilu bukan cuma gigi bolong aja lho, gusi turun bisa juga. Atas saran Dokter kuuah semua kebiasaan.1. Pakai sikat gigi soft. 2. Gosok gigi dengan cara yg benar 3. Pakai pasta gigi khusus gigi sensitiv 4. Bersihkan sela gigi pakai dental floss, kalau susah memakainya ada koq tipe toothpick yg pakai gagang. 5. Kalau bisa jauhi kontak langsung dengan pemicu ngilu misal minum es, jus jeruk gunakan sedotan 6. Rajin periksa gigi berkala tapi gak bilang sebaiknya ke dia, sungkan kali ya.
ReplyDeletehahaha....tepat seperti yang saya lakukan saat ini....salam sehat ya, nenik ! :-)
ReplyDeleteTpi gan. Katanya penurunan gusi yang terlalu parah bisa buat gigi copot��
ReplyDelete