Tarian Barong katanya menggambarkan pertarungan antara kebajikan melawan kebatilan. Barong adalah binatang purbakala yang melukiskan kebajikan sedangkan Rangda adalah binatang purbakala yang mahadahsyat menggambarkan kebatilan. Menurut saya tidak ada yang berbeda dari tarian ini dengan yang sering kita lihat di TVRI. Mungkin bedanya karena kita langsung melihat pementasan tarian ini. Penonton bisa berfoto-foto ria ama barong atau penarinya setelah pementasan selesai.
Setelah melihat Barong, selanjutnya saya dibawa ke tempat jualan Batik Bali yang letaknya bersebelah dengan tempat nonton Barongnya. Disini untuk turis domestik mendapatkan diskon 50%, tapi sebelumnya guidenya menempelkan stiker ke baju saya sebagai bukti guenya itu turis domestik. Setelah melihat batik, lalu kita ke tempat kerajinan Perak untuk melihat langsung proses pembuatan kerajinan ini. Bagi yang tertarik bisa membeli langsung disana. Perjalanan diteruskan untuk melihat kerajinan kayu. Disini berbagai macam rupa dan bentuk pahatan bisa ditemukan, termasuk pahatan berbentuk alat kelamin pria. Tetapi sama seperti di toko kerajinan perak tadi, disini guenya hanya lihat-lihat doank.
Pura Goa Gajah menjadi tujuan selanjutnya perjalanan kita hari ini. Pura ini, menurut guide lokalnya dulunya tertanam didalam tanah. Di situs ini terdapat tempat religius bagi umat Buddha dan Hindu pada zaman dulunya. Dinamakan Goa Gajah karena memang ada terdapat sebuah Goa yang didalamnya terdapat Dewa Ganesha yang berkepala gajah tapi berbadan manusia. Dewa Ganesha dipercaya sebagai dewa sumber Ilmu Pengetahuan.
Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang waktu setempat, perut udah minta diisi. Makan siang hari ini di adakan di Resoran Suling Bali di daerah Kintamani. Cuacanya agak dingin disini mirip dengan daerah Brastagi di Medan. Banyak pedagang berkeliaran di sekitar restoran ini yang menjual cenderamata. Yang menarik, para pedagang ini agak agresif dan cenderung memaksa dalam menawarkan cenderamatanya. Walaupun udah saya tolak, tapi tanpa berputus asa pedagang ini terus 'menodong' saya.
Setelah kenyang, seterusnya saya akan mengunjungi pura lagi. Kali ini namanya pura Tirtha Empul yang artinya kira-kira pura sumber air suci. Banyak terdapat semburan mata air di lokasi ini. Jika ingin menikmati mata air ini, pengunjung mesti pake sarung karena dipercayai tempat ini suci.
Menyucikan diri di mata airnya
Menutup perjalanan hari pertama di Bali ini, makan malamnya di adakan di restoran yang jual nasi padang. Heran ya, nasi padang dimana-mana kayaknya ada aja.
Wuah asik banget yaa..lause ikut tur ya??
ReplyDeleteinget foto sunset looo...hoho
iya neh..ikut tur...foto sunsetnya kayaknya ada sih...tapi di Uluwatu pas liat tari kecak...entar gue posting deh disini...nantikan ya...hehehe..
ReplyDeleteiya sunset situ paling keren..lause tar duduknya agak ke kanan dikit gitu,biar tar bisa foto tari kecak+sunsetnya skalian.hoho
ReplyDeletetepat seperti yang elo sarankan, memang pas nonton tuh tari kecak, kita cari tempat duduk yang menghadap ke sunsetnya....menarik banget :-)
ReplyDelete