Suatu hari aku berbelanja ke sebuah supermarket terkenal di kota Medan. Terlihatlah nama supermarketnya 'Kasimura'. Setelah memilih-milih barang belanjaan, maka aku pun segera ke kasir untuk membayar. Sang kasir dengan ligatnya men-scan barcode setiap barang. Harga total belanjaan pun tertera dilayar komputer. Aku segera mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetku yg hitam mengkilap. Aku tidak segera beranjak dari tempat kasir karena masih mengharapkan uang kembalian. Kasirnya kemudian menyerahkan setumpuk permen. Sekilas dalam hati ini bertanya apakah aku begitu beruntungnya, belanja dan dapat bonus setumpuk permen. Iya memang setumpuk tuh, bukan 1 atau 2, melainkan ada 8 buah permen saya hitung.
Alangkah terkejutnya setelah menyadari permen tsb adalah pengganti uang kembalian yg seharusnya
saya terima. Karena gusar saya menyerahkan kembali permen tsb ke kasirnya anggap sebagai sumbangan. Di sampingnya berdiri seorang acim-acim yg mgkn adalah manajer kasirnya, mengetahui kegusaran saya, dianya meminta kasir tsb menukar kembali permen menjadi uang. Beginilah pedagang di zaman susah ini mencari untung, demi itu tak ada keraguan di hati utk memaksakan agar pelanggan menerima permen sebagai uang kembalian. Alasannya yakni uang recehan sangat sulit ditemui dipasaran maka diganti dgn permen.Modus pemaksaan seperti ini bukan hanya terjadi di Kasimura, tapi di supermarket lainnya.Sebagai tips buat yg ingin berbelanja di Kasimura,bawa permen secukupnya,dan bayarlah dgn permen pada saat di kasir. :-D
waka2, bayar pake permen. jadina barter donk, balik k zaman dahulu. Kejadian yg serupa mmg dh prnh d muat di suratkabar dan yg di muat waktu itu adalah protes dr seorang pelanggan supermarket ttg digunakan na permen sbg uang kembali. Memang kalo dihitung, harga permen (yg sring dianggap 1 permen = Rp 100) sangat tidak seimbang. blm tentu harga permen tersebut per biji na Rp 100. dan kalo dihit2 dlm jumlah banyak da keuntungan yg didapat oleh pihak supermarket juga hanya dari tukar permen dgn koin. Mungkin ini cara baru buat bisnis kale ya,ha2
ReplyDelete