skip to main |
skip to sidebar
Minggu sore menjelang malam ini, kota medan diguyur hujan deras. Saya sendiri berlindung di Thamrin Plaza. Plaza tua ini walaupun tidak seramai dulu tapi ku lihat sore ini dipenuhi pengunjung. Mungkin lantaran udah dekat dengan hari raya, jadi pada berbelanja utk menyambutnya. Food court yg terletak paling atas masih dalam kondisi renovasi. Hanya gerai Texas fried Chicken yg buka selain McDonald. Di lantai paling atas ini juga terdapat bioskop 21. Diantara bioskop di kota Medan, ini termasuk yg murah dgn tiket masuk Rp.15000. Udah sangat lama sekali saya rasa tidak pernah menikmati film di bioskop tua ini. Seingat saya terakhir ntn di sini pada saat film 'Heart' yg dibintangi Nirani Jubir ditayangkan. Saya masih ingat pada saat itu AC bioskopnya dalam keadaan rusak sehingga mesti berpanas ria dan sesak nafas dalam gedung bioskop. Film itu pun tak selesai ku tonton berhubung keburu gerah dan pulang lgsg. Sore ini ku coba lagi menonton di bioskop ini. Filmnya berjudul 'Asoygeboy', jam 6.35. Semoga setelah selesai ntn, ku bakalan tahu apa artinya tuh judul. Film Indonesia memang agak sedikit nyentrik akhir-akhir ini. Semoga juga dgn selesainya film, reda jugalah hujan di minggu sore ini. :-D
Mungkin nama tersebut di atas jarang terlihat sewaktu berkenderaan di pusat kota Medan. Ini lantaran restoran dgn nama tersebut diatas letaknya agak pinggiran. Dari jalan didpn restoran Avia Samudera kita mesti masuk dan masuk sampai buntu. Nah barulah kita jumpai restoran bernuansa Italia ini. Suasananya sedikit remang-remang lengkap dgn lilin di mejanya. Menu utamanya seperti Pizza, Spaghetti, dan Steak. Dgn merogoh kocek 100 ribu, udah bisa menyantap hidangan utk 2 orang. Sebenarnya udah lama sekali saya pertama sekali ke sana. Jadi terus terang lokasi restorannya udah agak lupa. Berhubung ingin mencari suasana baru, ku beranikan diri utk menyusuri jalan mencari kembali restoran ini. Jalan menuju ke sana sungguhlah gelap, walaupun letaknya dkt dgn bandara polonia. Lampu jalan cuman beberapa saja yg nampak. Ku ingat setiap ruas jalan yg ku lalui karena ini termasuk daerah yg sepi penduduk, sempat tersesat agak susah nantinya. Untunglah perjalanan menuju ke sana tidak menemukan hambatan berarti walaupun sempat timbul perasaan was-was juga. Sesampai di sana musik dari mengiringi langkahku mencari tpt duduk. Hanya beberapa pelanggan yg nampak. Tanpa berbasa-basi pelayannya memaksa kita segera memesan berhubung udah mau tutup. :-D Akhirnya setelah menyantap Spagettinya, kita pun pulang. Sempat berjalan berlawanan arah lalu lintas, tapi untung masi sempat menemukan jalan pulang. :-D
Ini lagi menantikan film 'eye' di putar. Film ini merupakan 'remake' dari fìlm 'eye'-nya versi Jepang kalo tak salah. Semoga fìlm remake ini juga mengigit. Di bintangi Jessica Alba, film ini saya harapkan dapat memberikan hiburan di akhir pekan ini. Ini kebetulan dah mulai maen filmnya, sampe jumpa di ulasan filmnya. Cau...
----Revisi....-----
Ternyata setelah menonton filmnya, The Eye versi barat ini mirip sekali dengan versi aslinya. Tapi Jessica Alba bermain sangat bagus ku lihat di film ini. Kalaupun beda mungkin lokasnya doank. Di versi aslinnya, hantunya mesti di cari sampai ke Thailand. Di sini hantunya ternyata berasal dari Mexico. Mungkin itu-itu saja pergantian ceritanya. Yang lainnya hampir sama. Bagi yang menyukai The Eye versi asli, pasti juga menyukai film yang satu ini.
Pergilah ke Tratoria, Restorante Italiano di jalan Uskup Agung, maka anda akan di kasih sajian pembuka gratis seperti gambar di atas. Rotinya lumayan keras, cukup utk melatih otot mulut. Tempatnya lumayan gelap, cocok utk yg lagi berkasih-kasihan. Tapi menunya lumayan mahal, cukup utk menyedot isi dompet. Ku pesanlah Spagetti dari sekian byk menu yg tersedia yg memang kebanyakan Spagetti dan Pizza. Di seberang terlihat seorang bule lagi asyik bercakap-cakap dgn pelayan yg juga bule pakai bahasa Italia. Bulenya makan tak henti-henti. Satu sajian selesai diikuti sajian laennya. 'Bule rakus' ku pikir dalam hati. Tak begitu lama datanglah pesananku, Spagetti dgn kepah disana-sini. Sebagaimana lidah orang timur, ku mintalah sambal ABC kepada pelayannya. Tapi apa daya kekecewaan yg ku dapat, ternyata tak tersedia sambal kek gituan. Terpaksa mesti menyantap sajian didepan dgn apa adanya. Eh, begitu masuk mulut, Spagetinya begitu kenyal tanda belum masak benar. Sulit utk gigi ini utk menggigit putus Spagetti-nya. Kekecewaan yg kedua melanda. Musik Italia berkumandang mengiringi kekesalan di hati ini. Bule di dpn ku lihat lagi asyik menikmati steak. Dari paras wajahnya terlihat dianya sangat menikmati makanannya. Oh mungkinkah saya salah pesan. Akhirnya ku lampiaskan kegelisahan di hati ke pelayannya pada saat membayar bill. 'Gimana bang dengan menunya?'. 'Oh lumayan sih...tapi Spagettinya begitu keras...gigi bisa putus neh!. 'Oh gitu ya....!' balas pelayannya. Hanya itulah jawaban pelayannya. Mungkin masih baru dibuka jadi belon bisa merespon dengan anggun keluhan dari pelanggannya. Malam itu juga ku putuskan inilah kunjungan pertama dan terakhirku di restoran italia ini.
Malam ini ku hadiri resepsi pernikahan teman. Tak terasa satu persatu teman bermain udah pada menapaki hidup berumah tangga. Setiap menghadiri resepsi pernikahan seperti ini selalu terbersit pertanyaan di hati ' Kapankah giliranku?'. Hahaha.... Takut bercampur heran segera melanda hati ini. Takut lantaran usia semakin tinggi, heran lantaran guenya masih enjoy dengan kehidupan lajang. Tak bisa membayangkan kalo suatu hari kelak sayanya yg mengadakan resepsi pernikahan seperti ini. Pasti tegang rasanya ya melihat satu persatu tamu undangan berdatangan. Mesti memastikan acara resepsi ini berjalan lancar. Tadi ku perhatikan mempelai prianya agak tegang pas bersalaman dgnku. Mungkin dianya juga lagi memikirkan hal tersebut di atas. Saat ini tamu masih sedikit yg datang, saya yg termasuk awal datangnya. Buku tamu baru terisi halaman pertama. Tempat duduk masih boleh leluasa dipilih. Kuputuskan duduk disamping acim-acim, ini bukan lantaran acim biasanya kurang kuat makan, tapi soal etika aja. Abis meja acimnya belon terisi penuh, jadi numpang aja lho. Akhir kata, ku akhiri dulu postingan ini. Doakan ya acaranya berjalan sempurna.
Hari ini tgl 5 September seharusnya merupakan hari yang biasa. Saya sendiri juga bangun, mandi, sikat gigi, sarapan seperti hari-hari biasa. Tetapi pas lagi iseng liat hape, ternyata ada pesan dari doi yg menyampaikan hepi bedei. Eh baru teringat hari ini hari ultah diriku ini. Terus terang biasanya tak pernah ingat deh tuh hari. Memang tak pernah dirayain secara khusus sich. Begitu jumpa temen kerja, gue juga di selamatin. Wah, gue langsung kepikiran ama 'friendster' yg udah membantu menyebarkan kabar gembira ini. 'Terimakasih' yah friendster. Karena dengan adanya situs sosial itu saya merasa berkewajiban membagikan sedikit kebahagiaan ini ke temen-temen kantor. Pikir punya pikir akhirnya saya putuskan membeli 'uyen' dan penganan-penganan kecil di jalan sabaruddin untuk kemudian saya bagikan ke temen-temen kerja. Yah anggap aja lah perayaan kecil-kecilan. Walaupun rencana awal mau traktirin pizza, tapi saya tangguhkan berhubung satu dan dua hal. Akhirnya satu per satu sms selamatan dari temen,murid, mantan murid masuk memenuhi hape ini. Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada semuanya yg udah memberikan secercah perhatian kepada diriku ini. Tak ada yg lebih indah selain memiliki orang-orang yg masih perhatian dengan kitanya. Thx! (Terharu :'()