29 May 2009

Postingan sambil nunggu hujan reda

Di luar lagi hujan deras, guenya lagi di Sun Plaza untuk beli tiket nonton Angels & Demons. Hari ini barusan bisa terbeli setelah perjuangan berhari-hari mendapatkan tiketnya. Setelah tiket ditangan, guenya jalan-jalan ke 'magic counter' untuk melihat pertunjukkan sulap gratis.:-D Tiba-tiba datang segerombolan pemuda ganteng. Ada yang berpostur tubuh pendek memakai baju serba putih dan kacamata hitam. Ada lagi yang berpostur tinggi besar berpenampilan serba hitam. Terakhir baru ku ketahui kalo kedua orang ini ternyata pesulap terkenal dari Jakarta bernama Faro dan Age. Kabarnya kedua org ini akan memberikan seminar sulap di STMIK Time jalan Merbabu. Memang agak rancu kedengaran, seminar sulap tapi di kampus yg ngajar ekonomi. Hehehehe....

Biaya seminar kalo tak salah Rp.350 ribu-an. Bagi yg tertarik silahkan hubungi magic counternya.

Nonton Lagi Yuk!

Semalam udah kali ke-3 guenya nonton di Thamrin 21 sejak di renovasi kemaren itu. Kali ini filmnya Terminator Salvation. Kemaren termasuk beruntung karena bisa dapat duduk paling ujung dari layar lantaran beli tiketnya satu jam sebelum pertunjukkan. Penontonnya ramai banget sampai full terisi semua tempat duduknya. Ini sangat beda jauh keadaannya dengan sebelum renovasi yang terkadang harus membatalkan pertunjukkan lantaran penontonnya kurang.

Memang masih ada masalah dengan pendingin ruangannya. Dari hasil chit-chat dengan staf disananya, kalo siang-siang, suplai listrik kurang jadi berakibat agak kurang dingin gedung bioskopnya. Sedangkan kalo malam seperti tadi malam, dinginnya minta ampun sehingga kalo tak ada jaket di badan, kemungkinan bisa meriang didalam. Jadi ini juga tips buat yang pengen nonton disana malam hari, usahakan bawa jaket dan kalo bisa pake kaos kaki biar adem ayem dan nyaman pas nonton.

Lalu juga dari chit-chat ama staf disana, ternyata studio 21 di Sun plaza bakalan di renovasi menjadi studio XXI. Baru guenya mengerti, ternyata studio 21 itu ama studio XXI itu ada perbedaan. Katanya kalo XXI itu lebih eksklusif dibanding 21, seperti adanya lounge/cafe, adanya studio premiere ( yang artinya tempat duduknya pake sofa, bisa pesan minum pas nonton dan sebagainya tapi dengan harga tiket lebih mahal dari yang biasa....seperti yang di Jakarta gitu lho...). Jadi ini juga memberikan alasan kenapa sampai dinaikkan menjadi Rp.40.000 harga tiket di bioskop 21 Sun Plaza itu.

Itu sekilas kegiatan tadi malam dan perkembangan studio film di medan. Tadi pagi pas lagi browsing pake hape, terbaca ada blog yang nge-tag guenya di sini neh. Ini mungkin lagi ngetrend saling nge-tag-tag-an. Yang ngetag ini tak lain tak bukan mbak Onik. Blognya termasuk salah satu bacaan rutin guenya walaupun memang kebanyakan berisi tentang kosmetik. Tetapi yang menarik mungkin karena ada makanan dan minuman juga yang disajikan disana, jadi sayanya masih doyan membaca neh blog. Yang pengen kenalan dan liat-liat bisa langsung ke blognya mbak Onik.


28 May 2009

Bioskop Thamrin 21 di Thamrin Plaza

Akhir-akhir ini medan di landa musim pancaroba, yang artinya kalo menurut guru SD dulu adalah masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Ini ditandai dengan perubahan cuaca yang begitu drastis yakni terik di pagi hari, hujan di malam hari. Sampai-sampai tubuh yang lemah ini mesti menyerah sehingga hidung terus berair dan batuk berdahak.

Hari ini ku niatkan diri untuk mengetik sebuah postingan yang setelah sekian lama blog ini gue kesampingkan. Mungkin keabsenan ku ini ada hubungan dengan cuaca diatas tetapi alangkah bagusnya tidak curhatan di postingan kale ini deh. :-)

Hmm....apa ya yang ingin ku ketik..... Mungkin sedikit info mengenai perkembangan terakhir kota Medan. Bagi yang hobi nonton sekarang telah dibuka kembali Bioskop Thamrin 21 di Thamrin Plaza. Bioskop ini setelah di renovasi sekian lama akhirnya muncul dengan muka baru dan manajemen baru yang tentunya lebih yahud. Saya berkesempatan menonton di bioskop ini baru-baru ini. Film yang saya tonton adalah 'Night at The Museum 2' pada waktu itu. Kesan pertama begitu masuk bioskop ini adalah perubahan drastis di bagian interiornya khususnya tempat penjualan tiket dan kios 'snack'-nya yang mirip seperti studio 21 lainnya di Sun atau di Palladium. Lebih nyaman dan lega. Tetapi udara agak panas ketika berada didalamnya, dan menurut info ternyata lagi ada gangguan teknis dengan pendingin udaranya. Syukurlah ketika kutanyakan lebih lanjut bagaimana didalam bioskopnya, dijawab tak ada masalah. Artinya pendingin udara yang rusak hanya di bagian lobbynya.

Setelah membeli beberapa makanan ringan, ku masuk ke dalam bioskopnya. Ternyata udara juga begitu pengap didalam. Oh Tuhan, ini berarti bakalan bersauna ria sambil nonton neh. Film udah mulai ditayangkan dan para penonton yang lain udah mulai gelisah dan protes ke staf bioskopnya. 'Ini macam di oukup aja' terdengar celetuk dari penonton di sampingku. Tapi untunglah ini tidak berlangsung lama, karena secara perlahan suhu udara terasa agak nyaman dan tidak jadilah sauna dalam bioskop ini.

Begitu film selesai, untuk menjawab keingintahuku, kutanyakan perihal tentang pendingin udara ke staf penjaganya langsung. 'Mbak tadi memang lupa di hidupkan AC-nya atau gimana gitu? Kok awal-awalnya panas lalu kemudian baru terasa dingin di akhir?' tanyaku. ' Oh memang ini lagi ada gangguan teknik di listriknya, tadi sebenarnya dipaksain hidup AC-nya, itupun cuman satu doank yang bisa hidup!. Oh begitu rupanya, ternyata ada kekurangan suplai listrik atau semacamnya di sini.

Saya yakin masalah ini telah diselesaikan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya berhubung kali ke - 2 saya nonton di bioskop ini lagi, tak mengalami kejadian serupa. Semoga dengan adanya bioskop ini, makin menambah ramainya pengunjung di Thamrin Plaza ini. Gimanapun dengan adanya bioskop yang tertata bagus bisa memberikan nilai tambah bagi suatu Plaza menurut saya. Kebetulan di antara semua bioskop yang ada di kota Medan ini, bioskop Thamrin 21 ini yang paling dekat letaknya dan tentunya lebih murah dibanding bioskop di Sun. Kemaren sempat terkejut melihat kenaikan harga tiket di Sun yang telah mencapai Rp. 40.000 kalo nonton di akhir pekan. Semoga segera kembali ke jalan yang benar bioskop ini. :-)

21 May 2009

Bright di Pertamina

Saya sekarang lagi berada di'Bright' yang terletak di samping pom bensin Pertamina Putri Hijau.
Bright ini merupakan mini market yang buka 24 jam. Fasilitasnya lumayan lengkap dari ATM sampe kamar kecil ada di mini market ini.
Tapi berhubung ini ngeblognya pake Black Berry temen sehingga tak bisa upload foto mini market ini.
Entah memang tak bisa upload pake BB ini atau mungkin guenya yang kurang paham aja abis tak muncul icon untuk upload foto di text editor bloggernya.

Untuk sementara postingannya sampe disini dulu deh karena ternyata lumayan susah juga ngetik pake tombol BB yang kecil-kecil ini :-)

05 May 2009

Binjai Super Mall & Pondok Surya

Minggu kemaren merupakan kale ke dua guenya mengunjungi Binjai Super Mall. Sebenarnya tujuan utama ke kota Binjai ini adalah menikmati masakan Sea Food yang menurut kabar burung sangat terkenal murahnya. :-) Menurut informasi, nama rumah makannya adalah Panca Waka tetapi entah kenapa pas sampe sananya sulit sekali mencari lokasi rumah makan ini. Sempat putar sana dan sini, dan nanya beberapa penduduk disana, alhasil nihil hasilnya. Akhirnya tujuan awal inipun harus di tunda dan sebagai gantinya guenya jalan-jalan ke Binjai Super Mall. Di mall ini guenya pengen mencoba nonton di Studio 21-nya walaupun tak tahu film apa yang lagi di tayangkan.

Sebelum nonton, guenya sempatkan diri ke supermarket untuk membeli beberapa snack agar ada sesuatu yang digigit pas menikmati filmnya. Film yang lagi maen pas waktu itu adalah Shinjuku Incident, , , dan terakhir Underworld 3. Film yang pertama udah pernah ku tonton, 2 film selanjutnya itu bukanlah film yang gue sukai, jadi terpaksa gue tonton Underworld 3.

Tiket pun udah ditangan, dan guenya pun melangkah masuk ke studionya. Tiba-tiba guenya disapa ama satpamnya. 'Mas, itu barang belanjaannya mesti di titipkan ya!' kata satpamnya. 'Tak boleh bawa masuk ya, mas....minumannya aja ya gue bawa masuk...bole tak?..' rayu guenya. 'Tak boleh mas' pinta satpamnya lagi.

Weleh..weleh..maunya hati bisa hemat, tapi akhirnya jadi boros. Ternyata di studio ini juga berlaku aturan kalo minuman dan makanan dari luar tak boleh bawa masuk. hehehe..ya iyalah...
Terpaksa gue beli lagi minumannya dari cafe 21-nya.

Interior studionya mirip mirip saja dengan yang di medan, cuman bedanya yah ukurannya yang agak minim aja. Jadi kalo anda milih tempat duduk yang di tengah, itupun dah termasuk dekat dengan layarnya. Filmnya lumayan enak tapi tak begitu spesial jadi tak gue kupas deh sinopsisnya.

Pas ingin keluar dari Binjai SuperMallnya, guenya di kejutkan dengan barisan panjang antrian untuk membayar uang parkirnya. Mungkin berhubung namanya Binjai Super Mall, jadi tempat keluarnya juga Super Hemat alias hanya satu jalur doank. Perlu di benahi kayaknya tuh jalur keluarnya.

Setelah beberapa puluh menit di antrian, akhirnya bisa juga keluar dari Super Mall-nya. Dan sebelum kembali ke Medan, guenya menyinggahi tempat makan yang bernama Pondok Surya di Kp. Tanjung. Tempatnya di pinggir sungai berwarna coklat tak menarik. Disini tersedia bakso, indomie, dan semacamnya gitu deh. Kabarnya masakan favoritnya indomie kangkung belacan dan tahu terbalik ( agak aneh namanya, tapi memang begitulah adanya, tahu di balik terlebih dahulu baru di goreng, dalamnya di isi daging ). Guenya hanya mencoba mie sopnya doank. Yang spesial dari rumah makan ini menurut guenya adalah pemandangan di sekelilingnya. Dari sini kita bisa melihat sungai yang mengalir deras, dan di sepanjang sungai ini ada yang namanya 'kerambah' ( semoga tak salah penulisannya ). Yah itu lho, semacam budidaya ikan di sungai atau di danau gitu. Kurang jelas juga, apakah budidaya seperti ini termasuk merusak lingkungan atau tidak. Tapi setahu guenya di danau Toba juga ada budidaya seperti ini.


Jadi setelah selesai makan, guenya hanya melototi tuh kerambah. Asyik benar pas melihat ikan-ikan pada asyik berebutan makanan yang di suguhi oleh pemiliknya.






Tak terasa hari pun sudah menjelang malam, dan ini saatnya untuk segera kembali ke kota Medan tercinta.